Ads
Ads2

6 Amalan Harian Pagi Hari yang Membuat Hidup Lebih Berkah

Amalan ibadah by: dream.co.id
TIDUR pagi, memang terasa mengenakkan, terutama untuk mereka yang memang tak dapat mengelakkannya. Usai Subuh, kepala langsung terasa berat dan hati juga seolah mendesak supaya badan segera rebah dan secepat barangkali memejamkan mata.

Mungkin wajar, membuat situasi tubuh memang lejar. Tetapi, andai tanpa sebab, kemudian setiap pagi melenakan diri dengan tidur, aduhai alangkah ruginya.

Sedang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam masing-masing pagi hari memanjatkan doa guna umatnya. اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا “Ya Allah berikanlah berkah untuk umatku di pagi hari mereka.” (HR. Tirmidzi).

Artinya, pagi bukan saatnya guna berleyeh-leyeh, lagipula kembali pulas mendengkur. Oleh karena itu, harus terdapat niat dan ikhtiyar powerful dalam diri supaya kita tidak tergolong umat Islam yang kehilangan berkah, malah di mula suatu hari bermula.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari untuk seseorang tersebut seperti masa-masa muda dan akhir harinya laksana waktu tuanya.”

Rasulullah menjelaskan, barangsiapa yang tidak bagun di pagi hari,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : { يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ ثَلَاثَ عُقَدٍ إِذَا نَامَ بِكُلِّ عُقْدَةٍ يَضْرِبُ عَلَيْكَ لَيْلًا طَوِيلًا فَإِذَا اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ وَإِذَا تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عَنْهُ عُقْدَتَانِ فَإِذَا صَلَّى انْحَلَّتْ الْعُقَدُ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَ إِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ}.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Setan bakal mengikat tengkuk salah seorang dari kalian ketika tidur dengan tiga ikatan ia bakal membisikkan kepadamu bahwa malam masih panjang, andai ia terbangun kemudian berdzikir pada Allah lepaslah satu ikatan, andai ia berwudlu maka lepaslah dua ikatan, dan andai ia melanjutkan dengan sholat, maka lepaslah semua ikatan itu, sampai-sampai pada pagi harinya ia mulai dengan sarat kesemangatan dan jiwanya juga sehat, namun andai tidak, maka dia akan menginjak waktu pagi dengan jiwa yang keji dan sarat kemalasan.” [HR Bukhari]

Pertama, berdzikir

Dzikir by: https://islami.co

Dzikir pagi ialah amalan yang patut digalakkan. Karena selain menciptakan lebih energik di pagi hari juga dominan  dimudahkan segala hal oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Dzikir pagi  dibaca ketika masuk masa-masa Subuh sampai matahari terbit. Namun boleh pun dibaca hingga matahari bakal bergeser ke barat. Soal bacaan wirid, terdapat bermacam-macam  pilihan.

Masalah dzikir pagi ini, Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا  وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyinggung nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di masa-masa pagi dan petang.” [QS. Al-Ahzaab : 41-42].

Dari Anas Ibnu Mali, Rasulullah bersabda;

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيل، وَلَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً ”

“Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Aku duduk bareng orang-orang yang berdzikir untuk Allah ta’ala mulai shalat Subuh sampai terbit matahari lebih aku senangi daripada memerdekakan empat orang budak dari anak Ismaa’iil. Dan aku duduk bareng orang-orang yang berdzikir untuk Allah mulai shalat ‘Ashar sampai tenggelam matahari lebih aku senangi daripada memerdekakan empat orang budak.” [HR: Abu Daawud, Al-Baihaqiy]

Kedua, tilawah Al-Qur’an

tilawah qur'an by: tribun jabar

Tilawah Al-Qur’an, terlebih andai diniati guna dibaca dengan sarat penghayatan, perenungan dan kesiapan hati mengekor dan melaksanakan kandungannya, urusan ini akan paling membantu konsentrasi otak dan hati guna lebih siap menyudahi Shubuh dengan kebaikan, ilmu dan spirit iman yang lebih hidup.

Terlebih masa-masa Shubuh udara masih bersih, keadaan belum bising dan jasmani juga masih segar. Tentu urusan itu akan mempermudah akal, hati dan emosi lebih cepat menikmati getaran, kesan dan spirit dari ayat demi ayat yang dibaca.

Bahkan, semua penghafal Qur’an, memanfaatkan masa-masa emas ini sebagai momentum guna muroja’ah (mengulang-ulang hafalannya). Andaikata hanya dapat tilawah selembar atau dua lembar, sebagai tahapan awal, ini pasti suatu peradaban yang mesti terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Ketiga, mengawali beraktivitaslah

beraktivitas by: klikdokter.com

Rasulullah, tidak menjumpai pagi tetapi bergegas dalam beraktivitas.

Seperti yang Allah firmankan;

وَإِذْ غَدَوْتَ مِنْ أَهْلِكَ تُبَوِّئُ الْمُؤْمِنِينَ مَقَاعِدَ لِلْقِتَالِ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan (ingatlah), ketika anda berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu akan menanam para mukmin pada sejumlah tempat guna berperang.” (QS. Ali Imron [3]: 121).

Jadi, tidak salah andai bangsa Arab mengenal petuah, “Waktu ialah pedang.” Kemudian dalam bahasa anda dikenal, “Siapa cepat dia dapat.” Dengan kata lain, siapa bergegas dalam beraktivitas insya Allah dia bakal sukses. Sinkron dengan apa yang jamak diketahui orang, “Man jadda wajada” (Siapa bersungguh-sungguh dia dapat).

Dengan demikian, berlalu sholat Subuh, berlalu tilawah, tidak boleh rebahkan badan. Tapi bangkit dan bergeraklah melakukan kegiatan mulia lainnya. Seperti menyapu rumah, membasuh piring, atau apapun yang pada intinya tubuh dapat bergerak sampai-sampai lepas dari gelayutan mata yang memaksa diri terus mengangut.

Keempat, segerakan mandi

Mandi by: jogja tribun

Kebaikan, dalam Islam hukumnya harus disegerakan, begitu pula halnya dengan mandi di pagi hari. Andaikata jam terbit rumah terbilang masih siang, menyegerakan mandi pagi jelas tidak merugikan.

Di samping akan menyerahkan kesegaran lebih dini, masa-masa untuk mengerjakan persiapan sebelum menjalani rutinitas harian di luar rumah, dapat dilakukan lebih awal, sehingga menangkal adanya barang terbelakang atau hal yang terselap, tergolong terhindar dari berangkat terburu-buru. Dengan begitu, insya Allah, seluruh urusan bakal berjalan cocok rencana.

Kemudian, dalam tinjauan medis, mandi pagi memberikan tidak sedikit keuntungan. Mulai dari lancarnya peredaran darah, bertambahnya produksi sel darah putih, meminimalisir resiko darah tinggi, serta menambah kesuburan.


Kelima, beramal

Beramal by: http://www.muslimah.co.id

Diriwayatkan kawan Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا ، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ

“Sesungguhnya agama tersebut mudah. Tidak terdapat seorangpun yang memberi beban pada dirinya di luar kemampuannya kecuali dia bakal dikalahkan. Hendaklah kalian mengerjakan amal dengan sempurna (tanpa berlebihan dan memandang remeh). Jika tidak mampu melakukan yang sempurna (ideal) maka lakukanlah yang mendekatinya. Perhatikanlah terdapat pahala di balik amal yang tidak jarang kali berterusan . Lakukanlah ibadah (secara berterusan) di masa-masa pagi dan waktu sesudah matahari tergelincir serta sejumlah waktu di akhir malam.” [HR. Bukhari no. 39]

Keenam, Shalat Dhuha

Shalat dhuha by: https://assajidin.com

Shalat Dhuha adalahsunnah mu’akkadah, terbukti telah dilaksanakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana diriwayatkan Muslim,  dari hadits Aisyah radhiallahu anha, dia berkata;

( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ )

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sejumlah empat (rakaat), kadang beliau meningkatkan sesuai keinginannya.”

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Pada pagi hari diharuskan untuk seluruh persendian salah satu kalian guna bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) dapat sebagai sedekah, masing-masing bacaan tahmid (alhamdulillah) dapat sebagai sedekah, masing-masing bacaan tahlil (laa ilaha illallah) dapat sebagai sedekah, dan masing-masing bacaan takbir (Allahu akbar) juga dapat sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak untuk ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) ialah sedekah. Ini semua dapat dicukupi (diganti) dengan mengemban shalat Dhuha sejumlah 2 raka’at.”[HR Muslim]

Adalah Ibnul Qayyim Dalam Kitab Zaadul Ma’ad, (4/378) pernah berbicara tentang empat urusan yang bakal menghampat datanganya rizki;

“Empat urusan yang menghambat datangnya rizki:  istirahat di masa-masa pagi,sedikit shalat,  malas-malasan dan berkhianat.”

Semoga empat urusan yang  dimaksud Ibnu Qayyim tidak masuk salah satu kita semua. Selamat menjemput berkah pagi hari.

Tidak Ada Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel