Malaikat Sempat Menangis Saat Mencabut Nyawa Seorang Wanita, Bagaimanakah Kisahnya...
Sunday, 21 January 2018
Add Comment
Malaikat maut pernah menangis waktu mencabut nyawa seorang perempuan . Kisahnya yg mengharukan dicantumkan dalam tadzkirah oleh imam qurthubi.
“saya sempat menangis ketika mencabut nyawa seseorang perempuan ,” istilah malaikat maut. “ketika itu beliau baru saja melahirkan pada padang pasir. Aku menangis saat mencabut nyawanya sebab mendengar bayi tadi menangis dan tak ada seseorang pun terdapat pada sana.”
Tanpa sepengetahuan malaikat maut, sebab beliau hanya ditugaskan untuk mencabut nyawa, allah subhanahu wa ta’ala lantas menyelamatkan bayi itu menggunakan caranya hingga kemudian beliau tumbuh besar serta menjadi seseorang ulama yg dicintainya.
Dalam riwayat lainnya diceritakan kisah yg tidak sama. Malaikat maut ditugaskan mencabut nyawa seorang wanita yg tenggelam di sungai. Yang membikinnya menangis, wanita itu mempunyai 2 anak yang permanen kecil. Ke 2 anak itu tidak ditakdirkan tewas jadi mereka selamat hingga ke tepian, bahkan malaikat maut ikut menolongnya menepi.
Menyaksikan 2 anak yg permanen mungil tersebut, malaikat maut menangis karena beliau wajib mencabut nyawa ibunya. Mereka bakal menjadi anak-anak sebatang kara.
Tahun demi tahun berlalu, dua anak itu akhirnya tumbuh dewasa. Dan menggunakan biar allah, ke 2 anak itu sama-sama sebagai raja di 2 daerah yg tidak sama.
Kita tidak sempat tahu kapan malaikat maut bakal tiba mencabut nyawa. Satu yang absolut, tidak bakal terdapat yg mampu memajukan serta menahan kematian
Sesaatpun waktu allah telah menetapkan waktunya.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka Bila telah tiba waktunya mereka tidak mampu mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak mampu (juga) memajukannya. (qs. Al a’raf: 34)
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Katakanlah: “aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan serta tidak (pula) kekegunaaanan terhadap diriku, melainkan apa yg dikehendaki allah”. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Jika sudah datang ajal mereka, maka mereka tidak bisa mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (juga) mendahulukan(nya). (qs. Yunus: 49)
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Dan allah sekali-kali tidak bakal menangguhkan (kematian) seseorang Jika telah tiba waktu kematiannya. Serta allah maha mengetahui apa yg kalian kerjakan. (qs. Al munafiqun: 11)
Bahkan meskipun malaikat maut iba pun, faktor itu takkan menahan kematian yang telah dijadwalkan oleh allah subhanahu wa ta’la.
Tetapi, kami juga tidak boleh terlalu takut dengan masa depan anak-anak serta keturunan kita. Mereka nasib, tumbuh dan besar bukanlah karena kami tetapi atas kehendak allah subhanahu wa ta’ala. Semacam kisah pada atas, bahkan ditinggal oleh orangtuanya sekalipun, allah yang bakal menjaga mereka.
Yg justru butuh kami persiapkan dan lebih kami perhatikan merupakan bekal kami menghadapi kematian. Siapkah kami menghadapi alam barzakh. Siapkah kami menghadapi hari kebangkita. Siapkah kami menghadapi yaumul hisab ketika semua amal kami dibuka di hadapan semua makhluk. Telahkah kami memikirkan, seandainya malaikat maut datang menggunakan cara datang-datang terhadap kita, di mana rumah kami nantinya; nirwana alias neraka?.
Sumber [Kisahhikmah.Com]
Baca Juga
Dalam riwayat lainnya diceritakan kisah yg tidak sama. Malaikat maut ditugaskan mencabut nyawa seorang wanita yg tenggelam di sungai. Yang membikinnya menangis, wanita itu mempunyai 2 anak yang permanen kecil. Ke 2 anak itu tidak ditakdirkan tewas jadi mereka selamat hingga ke tepian, bahkan malaikat maut ikut menolongnya menepi.
Menyaksikan 2 anak yg permanen mungil tersebut, malaikat maut menangis karena beliau wajib mencabut nyawa ibunya. Mereka bakal menjadi anak-anak sebatang kara.
Tahun demi tahun berlalu, dua anak itu akhirnya tumbuh dewasa. Dan menggunakan biar allah, ke 2 anak itu sama-sama sebagai raja di 2 daerah yg tidak sama.
Sesaatpun waktu allah telah menetapkan waktunya.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka Bila telah tiba waktunya mereka tidak mampu mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak mampu (juga) memajukannya. (qs. Al a’raf: 34)
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Katakanlah: “aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan serta tidak (pula) kekegunaaanan terhadap diriku, melainkan apa yg dikehendaki allah”. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Jika sudah datang ajal mereka, maka mereka tidak bisa mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (juga) mendahulukan(nya). (qs. Yunus: 49)
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Dan allah sekali-kali tidak bakal menangguhkan (kematian) seseorang Jika telah tiba waktu kematiannya. Serta allah maha mengetahui apa yg kalian kerjakan. (qs. Al munafiqun: 11)
Bahkan meskipun malaikat maut iba pun, faktor itu takkan menahan kematian yang telah dijadwalkan oleh allah subhanahu wa ta’la.
Tetapi, kami juga tidak boleh terlalu takut dengan masa depan anak-anak serta keturunan kita. Mereka nasib, tumbuh dan besar bukanlah karena kami tetapi atas kehendak allah subhanahu wa ta’ala. Semacam kisah pada atas, bahkan ditinggal oleh orangtuanya sekalipun, allah yang bakal menjaga mereka.
Yg justru butuh kami persiapkan dan lebih kami perhatikan merupakan bekal kami menghadapi kematian. Siapkah kami menghadapi alam barzakh. Siapkah kami menghadapi hari kebangkita. Siapkah kami menghadapi yaumul hisab ketika semua amal kami dibuka di hadapan semua makhluk. Telahkah kami memikirkan, seandainya malaikat maut datang menggunakan cara datang-datang terhadap kita, di mana rumah kami nantinya; nirwana alias neraka?.
Sumber [Kisahhikmah.Com]
Tidak Ada Komentar