Ads
Ads2

Jodoh dan Rezeki, Takdir Atau Harus Dengan Usaha Sendiri ?

 Sabar saja, jodoh absolut akan datang sendiri Bila telah waktunya. Ungkapan ini relatif menentramkan hati, meski belum pula menemukan seorang pendamping pada hidup. Menyakini kalimat ini merupakan cara paling digdaya buat menenangkan diri sebagian orang. Sama halnya dengan jodoh yg yakini telah dipengaruhi sang allah sejak insan belum diciptakan serta telah di tulis di lauhul mahfudz, rezeki pun dianggap telah lama   di gariskan sang yang maha kuasa.

Tetapi ini seringkali kali merancukan kepahaman umat islam menggunakan konsep takdir itu sendiri. Sebagian orang beranggapan karena jodoh serta rezeki seseorang sudah ditetapkan sang allah swt, maka apapun yg terjadi kita tidak mampu membarui peroleh rezeki serta jodoh tersebut. Menggunakan istilah lain, sehebat apapun usaha kita mencari rezeki, Bila allah mentakdirkan kita miskin sebelum lahir maka miskin pula yg kita dapatkan. Sebaliknya Bila allah telah mentakdirkan kaya, semalas apapun kita juga akan kaya. Benarkah asumsi tersebut ? Jika tidak, kemudian rezeki serta jodoh itu takdir allah ataukah sebab perjuangan kita sendiri ? Berikut penjelasannya buat anda.

Takdir ada dua macam

Takdir itu ada dua macam yaitu takdir mutlak dan  takdir ikhtiar. Takdir mutlak adalah takdir yg sudah sebagai ketentuan allah kita sebagai insan hanya mampu menerimanya sedangkan takdir ikhtiar yaitu takdir yg memang bisa diperoleh menggunakan jalan ikhtiar atau usaha yg sungguh-benar-benar. Hal tersebut pada perjelas pada firman allah yang adalah: "sesungguhnya allah tidak akan mengganti keadaan (yang ditakdirkan pada) suatu kaum sebelum mereka (berusaha) mengganti keadaan (yg ditakdirkan di) diri mereka sendiri." (qs. Ar-ra'du: 11)

Berasal ayat tersebut kentara bahwa allah swt mendorong hamba-hambanya buat berusaha mengganti keadaanya, bukan hanya meminta dan  berdoa. Selain itu allah pula memerintahkan hamba-hambanya untuk mencari kenikmatan dan  kebahagiaan duniawi serta akhirat. Serta jangan meninggalkan keliru satunya sebab keduanya memang pembentuk keseimbangan yang harmonis serta saling mendukung dan  mempengaruhi. Mirip pada firman allah swt yg adalah: "dan  carilah pada apa yg telah dianugerahkan allah kepadamu negeri akhirat, dan  janganlah kamu melupakan bahagianmu berasal duniawi serta berbuat baiklah sebagaimana allah sudah berbuat baik kepadamu, serta janganlah kamu berbuat kerusakan pada bumi. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yg berbuat kerusakan." (qs. Al qashash: 77)

Rezeki bukan takdir absolut

Maka bagi seseorang yang menduga rezekinya sudah ditetapkan semenjak sebelum mereka lahir, jadi usaha tidak punya peranan disini. Jelas bahwa asumsi tadi ialah anggapan yg tidak sahih karena kenyataannya disekitar kita menunjukkan bahwa besar  kecil rezeki seorang dipengaruhi sang perjuangan yang dia lakukan. Meskipun belum tentu usaha yang dilakukan memberikan akibat yang diharapkan karena banyak faktor yg terlibat pada mencari sebuah akibat. Tetapi yg jelas, rezeki seseorang bukanlah takdir absolut yang ditetapkan sebelum kelahirannya.

Seringkali sebagian orang menduga serta terjebak pada pemahaman yg galat bahwa allah menetapkan takdir tanpa ditentukan usaha. Ad interim allah berfirman, justru allah akan menetapkan takdir sehabis kita melakukan perjuangan pada urusan global juga akhirat tidak terdapat yg diberikan secara cuma-cuma tanpa usaha. Namun masih terdapat saja orang yg beropini, allah kan maha pemurah dan  maha berkehendak, Jika beliau menghendaki kita mendapat rezeki ya sempurna dapat meski pun tanpa berusaha. Keyakinan mirip ini sebenarnya menyalahi sunatullah, sebab allah tidak mengajari demikian. Allah swt mengajari kita buat berusaha barulah allah membantu menggunakan kemurahannya dengan tidak pandang bulu. Bila kita mengejar dunia maka allah akan memberikannya, begitu juga Jika kita mengejar akhirat jua akan diberikan kesuksesan akhirat dan  Jika kita mengejar keduanya pula akan diberikan keduanya.

Jodoh bukan takdir absolut

Pada hal jodoh tidak jauh tidak selaras, memang acapkali kali kita mendengar ungkapan "jika memang jodoh tidak akan lari kemana". Tetapi ini sungguh tidak mendidik, ungkapan ini seakan-akan berkata bahwa jodoh itu tidak perlu dicari dan  diusahakan sebab nanti akan datang sendiri. Padahal kenyataannya tidak demikian, orang yang tak berusaha mencarinya maka tidak akan bertemu menggunakan jodohnya dan  orang yang tidak berusaha mencari jodoh yang baik maka akan bertemu dengan jodoh yang jelek. Allah swt memang menyuruh kita buat berusaha, termasuk pada hal mencari pasangan hayati. Kata jodoh serta berjodoh itu pun tidak  pernah ditemukan dalam al-qur,an. Perjodohan ialah sebuah pilihan bukan sebuah ketetapan yg wajib  kita terima.

Kita wajib  menyadari segala yg kita dapatkan memang harus diawali dengan perjuangan. Bahkan sekalipun jodoh yg kabarnya sudah ditakdirkan tidak seharunya kita menunggu pada diam, karena moment menunggu itu selayaknya bisa dimanfaatkan. Bertumbuh jadi pribadi yang lebih baik setiap harinya ialah kewajiban, sebab apakah jodoh itu baik atau tak seluruh bergantung pada ikhtiar kita. Kita selayaknya mengukur diri jadi kita ingin mendapatkan pasangan hidup yg terbaik yg dipilihkan oleh allah, maka kita jua harus intropeksi serta memperbaiki diri. Terus menambah iman serta taqwa supaya insya allah sinkron dengan jodoh yg allah kehendaki.
Sumber [http://salingmenyampaikan.blogspot.co.id/]


Tidak Ada Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel