Waspadalah !! Inilah 5 Tanda-Tanda Ketidaksuburan Yang Paling Sering Diabaikan Oleh Kaum Wanita!
Wednesday, 7 December 2016
Add Comment
Medianda – Sahabat medianda Hamil dan mempunyai keturunan ialah kodrat tiap wanita. Demi mewujudkannya, kebanyakan perempuan ingin tau pada masa subur dirinya. Pembuahan yang terjadi pada masa subur (ovulasi) diperlukan dapat menghasilkan keturunan sesuai harapan.
Masa subur, kata jago kandungan dan kehamilan, Ahmad Mediana, ialah dikala indung telur (ovarium) melepaskan sel telur (ovum) yang sudah siap dibuahi ke dalam kanal indung telur (tuba falopi). Bila sel telur berhasil bertemu sp3*rma dan mengalami pembuahan, maka pasangan tersebut berkesempatan memperoleh buah hati.
Sahabat medianda aturannya, kalau usia Mama di bawah 35 tahun dan sudah berusaha hamil selama setahun, Mama harus mulai menjalani terapi kesuburan. Tetapi kalau Mama mengalami tanda-tanda kemandulan ini, Mama dihentikan menunggu terlalu lama. Karena, tanda-tanda infertilitas ini dihentikan diabaikan kalau Mama berniat biar cepat hamil. Selain dapat mengetahui apa penyebab sulit hamil, dokter juga dapat mengetahui apakah ada duduk kasus lain yang perlu ditangani. Untungnya, kemandulan atau ketidaksuburan dapat ditangani dengan pengobatan, atau pembedahan, sehingga Mama dapat cepat hamil.
Sahabat medianda berikut tanda-tanda kemandulan yang tak boleh diabaikan:
1. Tidak mens
Setelah lepas KB, biasanya badan butuh waktu beberapa bulan untuk mengatur kembali siklus m3nstru4si. Tetapi kalau Mama tidak mens lagi hingga tiga bulan, coba periksakan pada dokter. "Tidak mens berarti perempuan itu tidak berovulasi, dan hanya punya sedikit peluang untuk melaksanakan pembuahan tanpa bantuan," kata Dr. Lorna Marshall, jago endokrinologi reproduksi di Pacific NW Fertility di Seattle.
Dokter biasanya akan mengupayakan perawatan lebih awal untuk menstimulasi ovulasi. Misalnya dengan konsumsi pil harian yang disebut Clomid (untuk menstimulasi ovulasi). Jika tidak berhasil, langkah berikutnya ialah memakai obat penyubur injeksi, inseminasi, dan terakhir in-vitro fertilization atau bayi tabung.
2. Haid tidak teratur
Jika jadwal mens tidak teratur, Mama tidak akan tahu kapan atau apakah Mama sedang berovulasi. "Siklus mens yang datangnya sporadis merupakan indikasi dari suatu kelainan ovulasi yang mendasar, yang menciptakan pembuahan jadi sulit," papar Dr. Sheeva Talebian, jago endokrinologi reproduksi di Reproductive Medicine Associates of New York. Penyebabnya seolah-olah dengan berhentinya siklus m3nstru4si: sindrom ovarium polikistik, kelainan tiroid, dan hypothalamic amenorrhea (berhentinya mens akhir terlalu banyak olahraga dan kurang makan). Haid yang tidak teratur juga merupakan tanda berkurangnya cadangan ovarium alasannya ialah endometriosis atau kegagalan ovarium awal.
3. Perdarahan di sela-sela siklus mens
Seharusnya Mama hanya mengalami perdarahan ketika sedang mens. Namun berdasarkan Dr. Talebian, perdarahan di sela-sela jadwal mens atau sehabis berhu*bu*ngan s3k*s dapat mengindikasikan suatu polip rahim atau fibroid, atau perlukaan pada servik. Selain menciptakan Mama sulit hamil, perdarahan perlu diperiksakan ke dokter untuk mengetahui apakah ada hu*bu*ngannya dengan kanker.
4. Volume darah mens sangat deras
Jika Mama dapat menghabiskan lebih dari satu pembalut dalam satu jam selama beberapa jam, mengeluarkan gumpalan darah yang besar, atau mengalami perdarahan selama lebih dari tujuh hari, berarti haid Mama tergolong berat. Dan, hal ini dapat merupakan tanda fibroid rahim, demikian berdasarkan Dr. Marcy F. Maguire, jago endokrinologi reproduksi di Reproductive Medicine Associates of New Jersey. "Mens yang deras juga berkaitan dengan kelainan perdarahan tertentu atau keabnormalan endokrin," katanya. Fibroid dapat menyusut atau dioperasi kalau menghambat kehamilan, sedangkan kelainan darah dapat ditangani dengan pengobatan.
5. Nyeri panggul
Kram yang sangat parah dikala m3nstru4si, nyeri sepanjang siklus mens terjadi atau sehabis berhu*bu*ngan s3k*s, dapat jadi merupakan tanda-tanda endometriosis. "Dengan endometriosis, jaringan yang seharusnya menghubungkan rongga rahim ditemukan di luar rahim di dalam panggul," kata Dr. Maguire. Endometriosis dapat menimbulkan jaringan parut pada struktur panggul, mengurangi kesuburan, dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Bahkan, endometriosis dapat mengurangi cadangan sel telur, sehingga dokter umumnya akan menyarankan perawatan kesuburan.
Nyeri panggul yang diikuti demam dan keluarnya cairan dari vagina yang tidak normal merupakan salah satu tanda-tanda infeksi, yang juga dapat memicu jaringan parut. Infeksi panggul dapat meningkatkan risiko penyumbatan tuba falopi, terang Dr. Marshall. Untuk itu Mama sebaiknya menjalani investigasi untuk melihat apakah kanal indung telur tidak tersumbat, begitu Mama dan Papa mulai menjalani kegiatan hamil.
Itulah tanda-tanda kemandulan yang tak boleh diabaikan. Segera periksakan ke dokter kalau Mama mengalami salah satu atau beberapa dari tanda-tanda di atas.
Semoga bermanfaat.
Tidak Ada Komentar