Ads
Ads2

Wanita Ini Kaget Dikala Pesan Ojek Online, Sosok Yang Menjemputnya Bikin Beliau Meneteskan Air Mata

Medianda – Sahabat medianda Memang tidak frustasi dan selalu berusaha itu sangat baik, namun bagaimana bila itu semua yang dilakukan oleh para orang bau tanah yang sudah lanjut usia?Apakah tega?

Tidak ada yang lebih mengagetkan perempuan ini ketika ia hendak pulang dari sebuah hotel dan melihat sosok yang tiba menjemputnya. Status perempuan di Facebook ini mendadak jadi viral. Wanita ini mengaku gres saja hendak pulang dari sebuah hotel di Jakarta dan ingin pulang ke rumah. Perempuan ini pun memesan ojek online dari ponselnya.



Pertama kali memesan, ia menerima seorang tukang ojek yang masih muda. Tapi tak berapa usang kemudian, pengemudi itu membatalkan pesanan perempuan tersebut untuk menjemputnya. Kali ini, seorang pengemudi lain menyanggupi undangan itu.

Dari fotonya, perempuan yang berjulukan Rima Oktaviani tersebut mengaku bila pengemudi tersebut terlihat galak. Ponselnya pun ketika itu low battery alias lemah batereinya. Rima pun menunggu di lobi hotel dan menghampiri pengemudi tersebut ketika datang.

Ia pun tersentak ketika melihat sosok laki-laki itu. Berikut inilah dongeng dari perempuan tersebut, yang statusnya telah ratusan kali dibagikan.

“Ini dongeng konkret hingga saya meneteskan air mata.

Sepulang dari hotel ibis slipi saya memesan Gojek awalnya saya menerima pengemudi yang di fotonya tidak mengecewakan muda namun pengemudi itu cancel saya dengan alasan tempat macet. Lalu gojek mencarikan saya pengemudi lagi dan saya menerima pengemudi lagi. Melihat fotonya saya meragu alasannya ialah bapak ini terlihat galak.

Pada ketika itu baterai Hp saya low dan saya sampaikan pesan kepada bapak gojek itu bahwa saya sudah berada di depan lobby hotel.

Waktu kedatangan gojek dengan motor matik homogen scopy saya merasa biasa saja dan saya mendekati gojek saya sambil berkata *pak mad ji bukan ?* waktu saya melihat wajah ia secara bersahabat saya pribadi tersentak.

Awalnya bertanya-tanya apa bisa mbah-mbah bau tanah menyerupai ini mengendarai motor yang jauh dan kondisi ketika itu macet dan panas sekali.

Saya sudah suudzon saja sebelum jalan.

Melihat kulitnya yang keriput dan berdasarkan saya seusia ia tinjau tinggal menikmati masa bau tanah saja sambil meminta yang ia butuhkan ke anak namun berbeda dengan beliau.

Saya hanya membisu sambil mengamati dari beling spion kulit ia membawa motor dengan hati-hati sekali yang saya salutkan di usia bau tanah ia tidak menggunakan kacamata.

Tanpa sepatah kata alasannya ialah saya takut mengganggu konsentrasi beliau.

Namun tidak tahan juga dengan kepo yang ada di hati mau tanya punya anak ngga kok bisa anaknya ngebiarin sudah bau tanah masih kerja tapi lagi-lagi saya takut mengganggu konsentrasi beliau.

Akhirnya hingga setengah perjalanan di pancoran saya mulai memberanikan diri untuk bertanya.

Saya : mbah tidak cape kalau narik jauh gini ?
Mbah : ngga neng namanya kebutuhan.
Saya : memang anak2 mbah belum pada besar ?
Mbah : sudah tapi saya aib minta sama anak
Saya: *air mata mulai menetes sampe saya tidak tau mau nanya apa lagi sampe hanya yang terucap* semoga tetap sehat-sehat ya mbah agar bisa kerja terus. Mbah tinggal dimana ?
Mbah : saya tinggal di sebrang hotel ibis neng. Saya tinggal ikut abang ipar saya. Disini ngontrak bareng2 saya pulang ke pekalongan 2 bulan sekali alasannya ialah istri saya disana.
Saya : naik bus mbah ?
Mbah : ya kalau sedang ada rezeky lebih saya naik bis kalbis kalo gak ya saya bawa motor pulang kampungnya.

Mendengar itu hati pribadi terasa kesayat mbah yang bau tanah renta masih semangat mencari nafkah hingga rela jauh dari keluarga.
Seketika air mata berlinang.

Temen2 bila sedang di tempat slipi tomang dan sekitarnya dan berniat mau naik ojek silahkan telepon nomor mbah ini untuk menggunakan jasanya mengantarkan kalian.

Semoga saja mbah selalu sehat dan di berikan rezeky yang berlimpah aamiin”


Bagaimana berdasarkan Anda?



Sumber:tribunnews.com

Tidak Ada Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel